MODEL-MODEL PEMBELAJARAN UNTUK PENINGKATAN PROFESIONALIME GURU

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN UNTUK PENINGKATAN PROFESIONALIME GURU
Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku yaitu guru dan siswa. perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar. Perilaku mengajar dan belajar tersebut terkait dengan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap dan keterampilan. Hasil penelitain para ahli terkait dengan bahan pembelajaran, melahirkan model pembelajaran.


Kegiatan pembelajaran dalam implementasinya banyak istilah, seperti model, pendekatan, metode, strategi sangat familier dalam dunia pembelajaran. Berikut adalah penjelasan tentang dari istilah tersebut dalam kegiatan pembelajaran.

1. Pengertian Strategi, Metode, Pendekatan, dan Model  Pembelajaran

          Strategi menurut Kemp (1995) adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran menurut Dick and Carey (1985) adalah suatu perangkat  materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
          Upaya mengimplementasikan  rencana pembelajaran yang telah disusun  dalam kegiatan nyata agar tujuan  yang telah disusun dapat di capai secara optimal diperlukan suatu metode  yang digunakan untuk merealisasikan  strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi, satu strategi pembelajaran menggunakan beberapa metode. Misalnya untuk melaksanakan strategi ekspositori, bisa digunakan metode ceramah, metode Tanya jawab, atau bahkan diskusi. Oleh karena itu strategi berbeda dengan metode. Strategi  menunjukkan pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara  yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan kata lain, strategi adalah a plan of operation achieving something, sedangkan metode adalah a way in achieving something.
          Pendekatan dapat diartikan sebgai suatu titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Roy Kellen (1998) mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher – centered -  approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa ( student- centered – approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), yaitu pembelajaran deduktif (Umum - khusus) dan ekspositori (ceramah). Pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran inkuiri dan diskoveri serta pembelajaran induktif (khusus – umum).
          Model pembelajaran menurut Joyce and Weil, adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan  untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau lainnya. Model pembelajaran juga dapat jadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan.

2. Dasar Pertimbangan Pemilihan Model Pembelajaran
          Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan guru dalam memilih model pembelajaran, yakni :
a. Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai, antara lain :
  • Apakah tujuan pembelajaran yang ingin di capai berkenaan dengan kompetensi akademik, kepribadian, social dan kompetensi vokasional atau yang dulu diistilahkan dengan domain kognitif, afektif atau psikomotor?
  • Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?
  • Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademik?
b. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran, antara lain :
  • Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum atau teori?
  • Apakah untuk mempelajari materi itu memerlukan prasyarat tidak?
  • Apakah tersedia bahan atau sumber-sumber yang relevan untuk mempelajari materi itu?
c. Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa, antara lain :
  • apakah model pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan peserta didik?
  • Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi peserta didik?
  • Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan gaya  belajar peserta didik?
d. Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis, antara lain :
  • apakah untuk mencapai tujuan pembelajaran cukup dengan hanya satu model saja?
  • Apakah model yang kita tetapkan  dianggap satu-satunya model yang dapat digunakan?
  • Apakah model pembelajaran itu memiliki nilai efektivitas atau efisiensi?

3. Ciri-Ciri Model Pembelajaran

a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu;
b. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu;
c. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas;
d. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan :
1) urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax)
2) adanya prinsip-prinsip reaksi
3) sistem sosial
4) sistem pendukung
e. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran
f. Membuat persiapan mengajar dengan pedoman model-model pembelajaran yang dipilihnya

4. Macam Model pembelajaran berdasarkan teori belajar
Berdasarkan macamnya, model  pembelajaran menurut teori belajar di bagi dalam empat model, yaitu model interaksi social, model pemrosesan informasi, model personal, dan model pembelajaran modifikasi tingkah laku (behavioral).

A. Model Interaksi Sosial
Model ini berdasarkan teori belajar  Gestatl (field theory), model ini menitikberatkan pada hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat (learning to life together). Aplikasi teori ini adalah :
1)     Pengalaman  insight/tilikan),   yaitu  kemampuan siswa dalam mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam obyek pada proses pembelajaran. Guru hendaknya mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dengan insight (tilikan)
2)     Pembelajaran yang bermakna,   Kebermaknaan unsur-unsur yang terkait dalam suatu obyek  akan menunjang pemahaman dalam proses pembelajaran. Content yang dipelajari siswa hendaknya memiliki makna yang jelas baik bagi dirinya maupun bagi kehidupannya dimasa yang akan datang.
3)     Perilaku  bertujuan,   perilaku terarah  pada suatu tujuan. Pembelajaran terjadi karena siswa memiliki harapan tertentu, oleh sebab itu pembelajaran akan berhasil bila siswa mengetahui tujuan yang akan dicapai.
4)     Prinsip    ruang    hidup  (life space),   perilaku  siswa   terkait   dengan lingkungan/medan di mana ia berada. Materi yang disampaikan hendaknya memiliki kaitan dengan situasi lingkungan di mana siswa berada (kontesktual).

Model inetraksi social mencakup strategi pembelajaran :
a.     Kelompok  kerja,   bertujuan  mengembangkan keterampilan berperan serta dalam proses bermasyarakat  dengan cara mengembangkan hubungan  interpersonal dan discovery skill dalam bidang akademik.
b.     Pertemuan  kelas,   bertujuan  mengembangkan   pemahaman mengenai diri sendiri dan rasa tanggungjawab, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap kelompok.
c.     Pemecahan   Masalah   Sosial atau  social  inquiry,    bertujuan    untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah-masalah social dengan berpikir logis.
d.     Bermain peran, bertujuan untuk memberi kesempatan kepada peserta didik menemukan nilai-nilai social dan pribadi melalui situasi tiruan.
e.     Simulasi  Sosial,   bertujuan   untuk  membantu  siswa mengalami berbagai kenyataan social serta menguji reaksi mereka

B. Model Pembelajaran Informasi
          Model ini didasarkan atas teori belajar kognitif (Piaget). Model ini berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan informasi merujuk pada cara mengumpulan/menerima stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep dan menggunakan symbol verbal dan visual.
    Dalam pemrosesn informasi terjadi interaksi antara kondisi internal (kondisi individu, proses kognitif), kondisi eksternal (rangsangan dari lingkungan), dan interaksi antara keduanya yang akan menghasilkan hasil belajar.
Model inetraksi sosial mencakup strategi pembelajaran :
a.     Mengajar   Induktif,   yaitu  mengembangkan  kemampuan  berpikir dalam membentuk teori.
b.     Latihan  Inquiry,   yaitu  untuk  mencari  dan  menemukan informasi yang memang diperlukan.
c.      Inquiry Keilmuan, bertujuan untuk mengajarkan sistem penelitian dalam disiplin ilmu, dan diharapkan akan memperoleh pengalaman dalam domain-domain ilmu lainnya.
d.     Model   Pengembangan,   bertujuan  untuk  mengembangkan   inteketual umum, terutama berpikir logis, aspek social dan moral.
e.     Advanced Organizer Model, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memproses informasi yang efisien untuk menyerap dan menghubungkan  satuan ilmu pengetahuan secara berkala.


Implikasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran antara lain :
a.     Bahasa dan cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa, oleh karena itu guru hendaknya menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berpikir anak. Anak akan dapat belajar dengan baik ia mampu menghadapi lingkungan dengan baik.
b.     Guru   harus   dapat   membantu   anak  agar dapat berinteraksi dengan lingkungan belajarnya sebaik mungkin (fasilitator, ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani)
c.      Bahan   yang  harus  dipelajari  hendaknya  dirasakan  baru, tetapi tidak asing.  Beri peluang kepada anak untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangannya.
d.     Di kelas, berikan kesempatan kepada anak untuk dapat bersosialisasi dan diskusi sebanyak mungkin.

C. Model Personal (Personal Models)
          Model ini bertitik tolak pada teori Humanistik, yaitu berorientasi terhadap pengembangan diri individu. Model ini bertujuan menjadikan pribadi siswa yang mampu membentuk hubungan yang harmonis serta mampu memproses informasi secara efektif. Abraham Maslow (1962), R. Rogers, C. Buhler dan Arthur Comb, merupakan tokoh teori humansitik.
Menurut teori ini, guru harus berupaya menciptakan kondisi kelas yang kondusif, agar siswa merasa bebas dalam belajar dan mengembangkan dirinya, baik emosional maupun intelektual. Dalam teori ini, pendidik seharusnya berperan sebagai pendorong, bukan menahan sensitifitas siswa terhadap perasaannya.
Implikasi dari teori humanistic dalam pembelajaran , antara lain :
a.  bertingkah laku dan belajar adalah hasil pengamatan
b.  tingkah laku yang ada dapat dirasakan sekarang (learning to do)
c.  sebagain besar tingkah laku individu adalah hasil dari konsepsinya sendiri.
d.  mengajar adalah bukan hal penting, tetapi belajar siswa adalah hal penting (learning how to learn)
e.  mengajar   adalah  membantu   individu   untuk   mengembangkan suatu hubungan yang produktif dengan lingkungannya dan memandang dirinya sebagai pribadi yang cakap.
 Model Personal mencakup strategi pembelajaran :
a.  Pembelajaran non-direktif, bertujuan untuk membentuk kemampuan  dan perkembangan pribadi ( kesadaran diri, pemahaman, dan konsep diri)
b.  Latihan   Kesadaran,   bertujuan  untuk   meningkatkan   kemampuan interpersonal atau kepedualian siswa
c.  Sintetik,   untuk   mengembangkan   kreativitas pribadi dan memecahkan masalah secara kreatif
d.  Sistem konseptual,   untuk  meningkatkan kompleksitas dasar pribadi yang luwes.

D. Model Modifikasi Tingkah Laku (Behavioral)
Model ini menitikberatkan pada teori belajar behavioristik, yaitu bertujuan untuk mengembangkan sistem yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah laku dengan cara memanipulasi penguatan (reinforcement). Model ini lebih menekankan pada aspek perubahan perilaku psikologis dan perilaku yang tidak dapat diamati.. karakteristik model ini adalah bahwa dalam penjabaran tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa lebih efektif dan berurutan.
Terdapat empat fase dalam Model Modifikasi tingkah laku, yaitu :
1)     Fase mesin pembelajaran (CAI dan CBI)
2)     Penggunaan Media
3)     Pengajaran Terprogram (Linier dan Branching)
4)     Operant Conditioning dan Operant Reinforcement
Implikasi dari teori behavioristik dalam pembelajaran, antara lain :
1)     meningkatkan ketelitian mengucapkan pada anak
2)     guru selalu perhatian terhadap tingkah laku siswa
3)     modifikasi  anak   yang  kemampuannya   rendah  dengan  reward,  sebagai reinforcement pendukung
4)     Penerapan prinsip pembelajaran individu terhadap pembelajaran klasikal.
E. Model-Model Desain Pembelajaran
             Seorang guru dalam membuat Rancana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),  terlebih dahulu harus membuat desain/rancangan pembelajaran. Model desain yang dirancang guru harus di anggap cocok untuk dikembangkan. Model desain pembelajaran merupakan pengelolaan dan pengembangan yang dilakukan terhadap komponen-komponen pembelajaran. Beberapa model pengembangan pembelajaran, yaitu Model PPSI, Model Glasser, Model Gerlach & Ely, dan Model Jerold E. Kemp.

      Model PPSI
    Ada lima langkah dalam pengembangan model desain pembelajaran PPSI antara lain :
a.     merumuskan tujuan pembelajaran (menggunakan istilah/kata-kata  yang operasional, berbentuk tingkah laku, dan hanya ada satu kemampuan/tujuan)
b.   mengembangkan   alat   evaluasi   (menentukan jenis   tes  yang akan digunakan, menyusun item tes untuk setiap tujuan)
c.     menentukan    kegiatan     belajar     mengajar      (merumuskan   semua kemungkinan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan, menetapkan kegiatan belajar mengajar yang akan ditempuh (awal, inti, akhir))
d.     merencanakan  program  kegiatan  belajar mengajar (merumuskan materi pelajaran, menetapkan metode yang digunakan, memilih alat dan sumber yang digunakan, dan menyusun program kegiatan/jadwal) pelaksanaan (mengadakan pre-tes, menyampaikan materi pelajaran, mengadakan post-tes, dan revisi).



= Baca Juga =



Post a Comment

Previous Post Next Post